Jumat, 02 November 2007

Gawai Dayak

Selamat Hari Gawai 2007
Kalimantan Barat yang sebagian besar penduduknya Dayak hampir seluruhnya pada antara bulan April-Juni melaksanakan Gawai di tempatnya masing-masing sebagai tanda ucapan syukur keapada Penompa, Petara, Jubata atas panen padi yang mereka terima sebagai sebuah siklus perladangan tahunan yang merupakan bagian adat istiadat dan budaya bangsa atau kaum Dayak di Kalbar.

Ada beberapa kelompok besar Dayak di Kalbar yakni Dayak Bidayuh, Dayak Iban, Dayak Kanayatn-Mempawah dan Dayak Orang Hulu yang terdiri dari kaum suku Kayaan, Taman dan Punan.

Pada hari Gawai setiap keluarga akan membuat berbagai penganan dari ketan dan beras. Hasil tangan mereka itu jadilah minuman tuak atau beram, Tuak dibuat dari beras ketan yang diragikan dan menjadi minuman khas kaum Bangsa Dayak di Kalbar. Ada juga penganan lain seperti kue-kue dari beras ketan. Sesuatu yang tidak akan tinggal adalah makan besarnya. Biasanya setiap keluarga akan memotong hewan peliharaan mereka atau membeli dari orang lain untuk dijadikan menu makan di hari Gawai.

Hari Gawai menjadi sangat istimewa jika setiap rumah kedatangan anggota keluarga, sahabat, tetangga dan kerabat dari berbagai daerah. Suasana Gawai menjadi sangat meriah ketika dimeriahkan dengan berbagai acara baik acara adat maupun hiburan.

Bagi kaum Bangsa Bidayuh, Gawai merupakan hari yang sangat istimewa. Hari Gawai merupakan hari istimewa milik masyarakat Dayak khususnya kaum Bidayuh di Kalbar. Gawai bukan sekedar pesta hura-hura tetapi justru mengandung unsur pelestarian budaya yang kian hari kian luntur.

Gawai juga biasanya dihubungkan dengan penanggalan Dayak yang diidentikkan sebagai tahun baru padi atau "the new year of padi". Selain itu Gawai juga adalah sebuah acara pesta besar masyarakat Dayak di Kalbar sehingga tidak heran saat ini Gawai menjadi acara primadona masyarakat Dayak di Kalbar karena mengandung unsur revitalisasi budaya yang selama masa pemerintahan orde baru tidak tampil sama sekali ke permukaan.

Dalam acara Gawai di daerah dan di kampung-kampung khususnya di kampung kaum Bidayuh biasanya kita dijamu atau diterima dengan ramah dan sopan. Dalam gawai itu kita disuguhkan minuman khas yakni tuak ditambah dengan beberapa penganan dari ketan seperti kue-kue dan yang paling istimewa biasanya kita dipersilahkan untuk makan dengan menu utama daging babi, ayam kampung atau lainnya dengan masakkan khas Dayak. Selain itu juga ada masakan modern dan sayur asli kampung seperti umbut, rebung, pakis dan sebagainya. Ada juga penganan asli yang tidak ketinggalan yakni beras pulut atau ketan yang dimasak dalam bambu diberi santan garam yang dinamakan pelomak oleh masyarakat Bidoih Sanggau.

Setiap tahun Gawai selalu diadakan antara bulan April hingga Juni. Bagi siapa saja yang ingin melihat langsung boleh datang dan bertandang ke beberapa kampung tersebut khususnya di wilayah Kabupaten Sanggau yang sangat istimewa sebab hidangan makan dan penganan tersebut dihidangkan secara gratis alias tanpa dibayar. Tony Kusmiran

Tidak ada komentar: